Pada suatu ketika di suatu desa ada seorang pemuda yang membanggakan hatinya
yang katanya sangat sempurna. Dia berteriak di tengah kerumunan orang sambil
memamerkan hatinya itu dan berkata, " Lihatlah hatiku ini, sangat indah bukan?
Lihatlah warna yang merah segar dan bentuknya bagus, benar-benar hati yang
sempurna ya." Maka semua orang memperhatikan hati pemuda itu dan mereka berdecak
kagum melihatnya. Tiba-tiba datanglah seorang kakek dan berkata," Hatimu memang
bagus Nak, tapi kalau aku harus menukar hatiku dengan hatimu, aku tidak akan mau
melakukannya." Maka orang banyak pun beralih memperhatikan hati Sang Kakek itu.
Tapi hati Sang Kakek sama sekali tidak bagus, terdapat banyak celah dan bahkan
ada bagian yang kosong di hatinya. Sama sekali tidak menarik. Maka dengan
terheran-heran anak muda itu bertanya," Mengapa engkau tidak mau menukar hatimu
yang jelek itu dengan hatiku yang jelas-jelas lebih bagus ini, Kek?"
Sang Kakek menjawab," Hatiku jadi berbentuk begini karena aku sering
memberikannya kepada orang lain, bila aku melakukannya, kadang-kadang mereka
juga memberikan hati mereka, walaupun tidak sama besar, terdapat banyak celah di
hatiku karena aku menerima bagian yang tidak sama dengan yang sudah kuberikan,
ada juga orang-orang yang telah kuberikan hatiku tidak memberikan hati mereka
juga sebagai balasannya, dan itulah sebabnya mengapa ada bagian-bagian yang
kosong dalam ruang hatiku ini. Karena ada sebagian orang seperti engkau anak
muda, yang menjaga hatinya rapat-rapat dan tidak mau memberikan sedikit pun
hatinya kepada orang lain karena takut dilukai, takut dikhianati dan tidak
dibalas."
Sama juga dengan kita rekan-rekan sekalian, berapa banyak dari kita seperti anak
muda itu, yang menutup rapat-rapat hati kita dan tidak mau membagikan kasih
karena merasa takut tidak akan mendapatkan porsi yang sama besar dengan yang
telah kita berikan? Atau takut saat kita mengasihi orang, lalu kasih yang telah
kita curahkan itu tidak dibalas atau diabaikan oleh mereka? Semoga artikel ini
dapat membuka pikiran kita, mari kita saling mengasihi dan membuka diri terhadap
sesama yang memerlukan curahan kasih dan bantuan kita. Biarlah hati kita
bentuknya tidak bagus asal Tuhan saja yang bisa melihat dan menghargai indahnya
hati kita.
Monday, February 26, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment