Wednesday, January 31, 2007

Sebuah penjara yang bernama dosa

Sering kita meremehkan sebuah dosa, bahkan tidak jarang kita menikmati dosa . “ A beatiful mistake “ begitulah sebagian besar dari kita mendefinisikan dosa . Kita tahu telah berbuat kesalahan tapi kita sulit lepas dari kesalahan itu karena kita menikmatinya.

“ Menikmati dosa “ Kata yang ingin kita bantah, tapi inilah realita sebagian besar orang yang melakukan dosa. Kita tahu ketika kita tidak menjaga pandangan itu adalah sebuah dosa tapi astagfirullah seakan tak mau lepas mata ini dari objek pandang tersebut.

Banyak orang yang berhasil keluar dari penjara dosa ketika belajar tidak menikmati dosa atau diseret pada sebuah titik dimana dia tidak bisa lagi menikmati dosa .

Belajar untuk mendengar suara hati adalah pintu untuk kita belajar tidak menikmati dosa. Jujur saja tatkala kita melakukan dosa pasti ada setitik rasa resah di hati kita. Suatu saat saya pernah terjebak pada sebuah dosa yang pernah saya nikmati pada awalnya, tapi apa yang kemudian terasakan ? nikmat itu kemudian berubah menjadi sesal dan berubah menjadi hantu yang begitu meresahkan. Berbilang hari resah ini ada dan menuntut kompensasi berupa kesalahan sama yang diharapkan akan bisa menutupi rasa salah dan resah tersebut, suatu keadaan yang saya maki dengan kata penjara dosa .

Saat menatap diri di cermin , adalah saat yang tepat untuk membaca keresahan di mata kita. Jujurlah pada diri kita , renungi apa yang kita lakukan, tataplah wajah seorang pengkhianat yang telah berkhianat pada penguasa semesta raya yang ada di cermin itu. Tanyalah, apakah layak orang yang ada dicermin itu makan dengan pemberian-Nya, minum air dari-Nya bahkan menghirup oksigen yang begitu sering ini. Saya pernah melakukan hal ini, efeknya saya mual melihat wajah di cermin itu karena wajah itu berubah menjadi makhluk yang begitu menjijikan,memalukan.

Semua orang menginginkan kedamaian dalam hidupnya. Saya yakin seyakin-yakinnya ,bahkan kalau islam memperbolehkan ,saya akan bersumpah tidak akan pernah ada kedamaian dalam sebuah dosa.

Kita memang hanyalah seorang manusia yang tak luput dari salah dan dosa.Untuk itu ada satu catatan untuk kita jangan sekalipun kita coba menikmati dosa dan ketika kita tergelincir dalam dosa, segeralah kembali dengar suara hati yang sering berkata “ saya menyukai dosa ini tapi saya lebih mencintai saat-saat damai tatkala dekat dengan yang maha mencintai saya, yang tidak pernah mengecewakan, yang membebaskan diri saya dari penjara keresahan…dialah ALLAH SWT “ .

Semoga kita bisa menjadi orang yang merdeka .

Wallahu’alam bishawab

Agus al muhajir

Tuesday, January 30, 2007

Peringatan buat kita

Ingatlah kematian. Demi Dzat yang nyawaku berada dalam kekuasaan-Nya,
kalau kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan tertawa
sedikit dan banyak menangis.(Rasulullah SAW)

Ada seorang teman yang rajin beribadah. Shalatnya tak lepas dari
linang air mata, tahajud tak pernah putus, bahkan anak dan istrinya
pun diajak pula berjamaah di masjid. Selidik punya selidik, ternyata
saat itu dia sedang menanggung utang. Di antara ibadah-ibadahnya itu
dia selipkan doa-doa agar utangnya segera terlunasi. Selang beberapa
lama, alhamdulillah Allah berkenan melunasi utang teman tersebut.

Sayangnya begitu utang terlunasi, doanya mulai jarang serta hilang
pula motivasi ibadahnya. Awalnya, kalau kehilangan shalat tahajud ia
sedih bukan main. Lama-kelamaan ia malah senang karena jadwal tidur
menjadi cukup. Sebelum adzan biasanya sudah ke masjid, tapi akhir-
akhir ini datang ke mesjid justru ketika azan. Hari berikutnya ketika
adzan tuntas baru selesai wudhu. Lain lagi pada besok harinya, ketika
adzan selesai justru masih di rumah, hingga akhirnya ia pun
memutuskan untuk shalat di rumah.

Saudaraku sahalus-halus kehinaan di sisi Allah adalah tercerabutnya
kedekatan kita dengan-Nya. Awalnya terlihat dari menurunnya kualitas
ibadah. Ilmu yang dapat membuatnya takut kepada Allah tidak
bertambah. Maksiat pun mulai dilakukan. bila Imam Ibnu Athaillah
berkata, Rontoknya iman ini akan terjadi pelan-pelan, terkikis-kikis
sedikit demi sedikit sampai akhirnya tanpa terasa habis tanpa
tersisa.

Kalau ibadah sudah tercerabut satu persatu, maka inilah tanda mulai
tercerabutnya hidayah dari Allah. Selanjutnya mudah ditebak,
ketahanan penjagaan diri menjadi blong, kata-katanya tak lagi
terjaga, mata jelalatan tidak terkendali, emosi pun mudah membara.
Apalagi tatkala shalat, yang merupakan benteng dari perbuatan keji
dan munkar, mulai lambat dilakukan atau bahkan mulai ditinggalkan.
Ibadah yang lain nasibnya tak jauh beda, hingga akhirnya meningallah
ia dalam keadaan hilang keyakinannya kepada Allah. Inilah yang
disebut su'ul khatimah (jelek di akhir), naudzhubillah. Apalah
artinya hidup kalau berakhir tragis seperti ini.

Kita bisa mengambil hikmah dari kisah tersebut. Mengingat mati sangat
efektif dalam mengerem perbuatan maksiat kita. Bagaimana kalau tiba-
tiba kita mati, padahal kita sedang maksiat? Tidak takutkah kita mati
su'ul khatimah? Ternyata ingat mati menjadi bagian yang sangat
penting setelah doa dan ikhtiar dalam memelihara iman di hati.

Rasulullah SAW mengingatkan para sahabat untuk mengingat kematian.
Suatu hari beliau mendapati sekumpulan orang yang sedang tertawa-
tawa. Beliau bersabda, Ingatlah kematian. Demi Dzat yang nyawaku
berada dalam kekuasaan-Nya, kalau kamu mengetahui apa yang aku
ketahui, niscaya kamu akan tertawa sedikit dan banyak menangis.

Mengingat mati akan membuat kita lebih terkendali. Ada semacam rem
untuk tidak melakukan maksiat. Kita pun akan lebih terarahkan untuk
melakukan hanya yang bermanfaat saja. Kalau kita lihat para 'arifin
dan salafus shalih, mengingat mati bagi mereka, seumpama seorang
pemuda yang menunggu kekasihnya. Di mana seorang kekasih tidak pernah
melupakan janji kekasihnya. Menjelang kematiannya, Sahabat Hudzaifah
berkata lirih, "Kekasih datang dalam keadaan miskin. Tiadalah
beruntung siapa yang menyesali kedatangannya. Ya Allah, jika Engkau
tahu bahwa kefakiran lebih aku sukai daripada kaya, sakit lebih aku
sukai daripada sehat, dan kematian lebih aku sukai daripada
kehidupan, maka mudahkanlah bagiku kematian sehingga aku menemui-Mu.

Semoga kita digolongkan Allah SWT sebagai orang yang akan memperoleh
khusnul khaatimah sebagai Pengendali.

Surat Dari setan untukmu

Aku melihatmu kemarin, saat engkau memulai aktifitas harianmu.Kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmuBahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan “Bismillah” sebelum memulai santapanmu, juga tidak sempat mengerjakan shalat Isha sebelum berangkat ke tempat tidurmu.Kau benar2 orang yang bersyukur, aku menyukainya.

Aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya aku melihatmu tidak mengubah cara hidupmu.Hai Bodoh, Kamu millikku.Ingat, kau dan aku sudah bertahun-tahun bersama, dan aku masih belum bisa benar2 mencintaimu .Malah aku masih membencimu, karena aku benci Allah.Aku hanya menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Allah.

DIA sudah mencampakkan aku dari surga, dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk membalaskannya

Kau lihat, ALLAH MENYAYANGIMU dan dia masih memiliki rencana-rencana untukmu di hari depan.

Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku, dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka.Sehingga kita bisa bersama dua kali dan ini akan menyakiti hati ALLAH.
Aku benar-benar berterimakasih padamu, karena aku sudah menunjukkan kepada NYA siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu dalam masa2 yang kita jalani.

Kita nonton film porno bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, munafik, makan sekenyang-kenyangya, guyon2an jorok, bergosip, manghakimi orang, menghujam orang dari belakang, tidak hormat pada orang tua, tidak menghargai masjid, berperilaku buruk.
TENTUNYA kau tak ingin meninggalkan ini begitu saja.Ayolah, Hai Bodoh, kita terbakar bersama, selamanya.Aku masih memiliki rencana2 hangat untuk kita.Ini hanya merupakan surat penghargaanku untuk mu.

Aku ingin mengucapkan ‘TERIMAKASIH’ karena sudah mengizinkanku memanfaatkan hampir semua masa hidupmu.

Kamu memang sangat mudah dibodohi, aku menertawakanmu.Saat kau tergoda berbuat dosa kamu menghadiahkan tawa.Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu.Kamu sudah 20 tahun lebih tua, dan sekarang aku perlu darah muda.

Jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang-orang muda bagaimana berbuat dosa.Yang perlu kau lakukan adalah merokok, mabuk-mabukan, berbohong, berjudi, bergosip, dan hiduplah se-egois mungkin.

Lakukan semua ini di depan anak-anak dan mereka akan menirunya.Begitulah anak-anak .Baiklah, aku persilakan kau bergerak sekarang.Aku akan kembali beberapa detik lagi untuk menggoda mu lagi.Jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi, dan bertaubat atas dosa-dosamu.Dan hidup untuk Allah dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit.

Memperingati orang bukan tabiatku, tapi di usiamu sekarang dan tetap melakukan dosa, sepertinya memang agak aneh.Jangan salah sangka, aku masih tetap membencimu.Hanya saja kau harus menjadi orang tolol yang lebih baik di mata ALLAH.

perkenankan aku mencintaimu semampuku



Tuhanku,Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintai-Mu.

Kajian demi kajian tarbiyah kupelajari, untai demi untai kata para ustadz kuresapi.Tentang cinta para nabi, tentang kasih para sahabat, tentang muhabbah orang shalih, tentang kerinduan para syuhada. Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam, kutumbuhkan dalam mimpi idealisme yang mengawang di awan.

Tapi Rabbi…Berbilang hari demi hari dan kemudian tahun berlalu, tapi aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untuk-Mu, aku makin merasakan gelisahku memadai dalam cita yang mengawang, sedang kakiku mengambang. Hingga aku terhempas dalam jurang dan kegelapan.

Allahu Rahiim, Illahi Rabbii,
perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku….Perkenankanlah aku mencintai-Mu, sebisaku. Dengan segala kelemahanku.

Ilaahi aku tak sanggup mencintai-Mu dengan kesabaran menanggung derita.Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al-Mustafa. Karena itu ijinkan aku mencintai-Mu melalui keluh kesah pengaduanku pada-Mu, atas derita batin dan jasadku, atas sakit dan ketakutanku.

Rabbii,
aku tak sanggup mencintai-Mu seperti Abu Bakar, yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan Engkau dan Rasul-Mu bagi diri dan keluarganya. Atau layaknya Umar yang menyerahkan separo hartanya demi jihad. Atau Ustman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan Dien-Mu.

Ijinkan aku mencintai-Mu, melalui 100-500 perak yang terulur pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan, pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di pojok-pojok jembatan. Pada makanan-makanan yang terkirim ke handai taulan.

Illahi,
aku tak sanggup mencintai-Mu dengan khusyuknya shalat salah seorang sahabat nabi-Mu, hingga tiada terasa anak panah musuh terhujam di kakinya. Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cinta-Mu, dalam shalat yang coba kudirikan dengan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia.

Rabbii,
aku tak dapat beribadah ala orang-orang shalih atau bagai para al hafidz dan hafidzah yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta dengan-Mu dalam satu putaran malam. Perkenankanlah aku mencintai-Mu, melalui satu - dua rakaat sholat lailku, atau sekedar sunnah nafilahku, selembar dua lembar tilawah harianku. Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.

Yaa Rahiim,
aku tak sanggup mencintai-Mu semisal para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihad bagi-Mu. Maka perkenankanlah aku mencintai-Mu dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwah-Mu, dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.

Allahu Kariim,
aku tak sanggup mencintai-Mu di atas segalanya, ijinkan aku mencintai-Mu dengan mencintai keluargaku, membawa mereka pada nikmatnya hidayah dalam naungan Islam, manisnya iman dan ketabahan. Dengan mencintai sahabat-sahabatku, mengajak mereka untuk lebih mengenal-Mu, dengan mencintai manusia dan alam semesta.

Perkenankanlah aku mencintaiMu semampuku, Yaa Allah. Agar cinta itu mengalun dalam jiwa. Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.

Sunday, January 28, 2007

TAHAJUDKU DAN DZUHURKU

Allah Tuhanku
Kadang Aku BerpikirApa Beda Shalat Tahajudku Dan Dhuhaku
Apa Pula Beda Shalat Isya & Dhuhurku
Aku Memulai KeduanyaDengan Takbir Membesarkan Asmamu
Aku Membaca Al FatihahUntuk Memuji Dan Mohon Petunjukmu
Aku Ruku Dan SujudMengagungkan & Meninggikan MuAku
Berselawat Kepada RasulmuMuhammad Yang Mulia& Ibrahim Kesayanganmu
Dan Akhirnya Aku Mengucapkan Doa Dan Salam
Kepada Seluruh Saudara-SaudarakuDi Penghujung Pertemuanku
DenganmuAllah, Sang Penguasa Waktu
Seringkali Aku Terpekur
MerenungiApa Bedanya Siang Dan Malam
Saat Aku Shalat Isya Disini
Saudaraku Di Afrika Shalat Dhuhur
Saudaraku Di Amerika Shalat Shubuh
Saudaraku Di Arab Saudi Shalat Dhuha
Saudaraku Di Hawai Shalat Tahajud
Dan Saudaraku Astronot Sedang Kebingungan Shalat Apa
Karena Ia Tidak Menemui Siang Dan Malam
Tuhan Sang Maha Agung
Aku Tahu PersisEngkau Tidak Memerlukan Ruang Dan Waktu
Engkau Hanya Ingin MengujiKetaatan Hamba Mu
Apakah Dia Masih Tetep Shalat Ketika Di Indonesia
Apakah Dia Masih Tetep Beribadat Ketika Di Amerika
Apakah Dia Masih Tetep Menghadap Mu Ketika Di Afrika
Apakah Dia Masih Tetep Menemui Mu
Ketika Di KutubBahkan Di Luar Angkasa Sekalipun

KekasihkuBagiku Tak Ada Beda Ruang Dan WaktuSaat Ingin Bertemu Dengan Mu
Engkau Selalu HadirDi Pagiku, Siangku, Malamku
Engkau Selalu Ada DimanapunDi Penjuru Bumi Kupijakkan Kakiku
Wajah Mu Yang Maha LuasMenguasai Seluruh Ufuk Barat Dan Timur
Dzat Mu Yang Maha AgungMeliputi Seluruh Penjuru Alam Semesta
7 Petala Langit Dan BumiEksistensimu Yang Lembut
Telah MenyatuDalam Kehidupan Kami
Lebih Dekat Dari Urat Leher Diri Kami Sendiri
MakaJangan Biarkan Kami Terjebak Dalam Semu Pesona Dunia Ini
Ya AllahAku Ingin Selalu Bersama Mu
Dalam Seluruh Ruang Dan Waktuku
Dalam Segala KeterbatasankuDalam Segala Kelemahanku
Dalam Segala kebodohanku
Dalam Segala Pengabdianku
Untuk Membuktikan Syahadatku
Bahwa Seluruh Realitas Ini
Hanyalah Bayang-Bayang Semu Dari Keberadaan Mu
Seluruh Isi Jagad Semesta Sedang Bertasbih
Memuji Keagungan MuDalam Shalat & Zikir Yang Tak Kumengerti
Seluruh Aliran Darahku BerdesirMengagungkan Kebesaran Mu
Seluruh Nafasku MenggeloraMemuji-Muji Kekuasaan Mu
Pusaran Energi Di Miliaran Bio Elektronku
Memancar Dan MenyemburkanTasbih Yang Tiada Henti-Hentinya
Kami Semua Bersaksi
Ya RabbEngkau Dzat Maha DahsyatYang Menggenggam Hidup Mati Kami
Diiringi Deburan Ombak Yang Bertasbih
Diikuti Desau Angin Yang Bertasbih
Disirami Cahaya Matahari Yang Bertasbih
Disaksikan Berjuta-Juta Malaikat Yang Terus Bertasbih,
Bahkan Para Setan Iblis Dan Gelegak Api Neraka Takut Kepada EngkauDan Kemudian Bertasbih
Seluruh Makhluk Memuji Dan Mengagungkan Engkau
Allah Azza Wa Jalla

SURAT CINTA DARI MANUSIA MALAM

Kami tujukan kepada :
Insan yang tersia-sia malamnya

Assalamu’alaykum warohmatulloohi wabarokaatuh

Wahai orang-orang yang terpejam matanya,

Perkenankanlah kami, manusia-manusia malam menuliskan sebuah surat cinta kepadamu. Seperti halnya cinta kami pada waktu malam-malam yang kami rajut di sepertiga terakhir. Atau seperti cinta kami pada keagungan dan rahasianya yang penuh pesona. Kami tahu dirimu bersusah payah lepas tengah hari berharap intan dan mutiara dunia. Namun kami tak perlu bersusah payah, sebab malam-malam kami berhiaskan intan dan mutiara dari surga.

Wahai orang-orang yang terlelap,

Sungguh nikmat malam-malammu. Gelapnya yang pekat membuat matamu tak mampu melihat energi cahaya yang tersembunyi di baliknya. Sunyi senyapnya membuat dirimu hanyut tak menghiraukan seruan cinta. Dinginnya yang merasuk semakin membuat dirimu terlena,menikmati tidurmu di atas pembaringan yang empuk, bermesraan dengan bantal dan gulingmu, bergeliat manja di balik selimutmu yang demikian hangatnya. Aduhai kau sangat menikmatinya.

Wahai orang-orang yang terlena,

Ketahuilah, kami tidak seperti dirimu !! Yang setiap malam terpejam matanya, yang terlelap pulas tak terkira. Atau yang terlena oleh suasananya yang begitu menggoda. Kami tidak seperti dirimu !! Kami adalah para perindu kamar di surga. Tak pernahkah kau dengar Sang Insan Kamil, Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya di surga itu ada kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar. Disediakan untuk mereka yang memberi makan orang-orang yang memerlukannya, menyebarkan salam serta mendirikan sholat pada saat manusia terlelap dalam tidur malam.” Sudahkah kau dengar tadi ? Ya, sebuah kamar yang menakjubkan untuk kami dan orang-orang yang mendirikan sholat pada saat manusia-manusia yang lain tertutup mata dan hatinya.

Wahai orang-orang yang keluarganya hampa cinta,

Kau pasti pernah mendengar namaku disebut. Aku Abu Hurairah, Periwayat Hadist. Kerinduanku akan sepertiga malam adalah hal yang tak terperi. Penghujung malam adalah kenikmatanku terbesar. Tapi tahukah kau ? Kenikmatan itu tidak serta merta kukecap sendiri. Kubagi malam-malamku yang penuh syahdu itu menjadi tiga. Satu untukku, satu untuk istriku tercinta dan satu lagi untuk pelayan yang aku kasihi. Jika salah satu dari kami selesai mendirikan sholat, maka kami bersegera membangunkan yang lain untuk menikmati bagiannya. Subhanallah, tak tergerakkah dirimu ? Pedulikah kau pada keluargamu ? Adakah kebaikan yang kau inginkan dari mereka ? Sekedar untuk membangunkan orang-orang yang paling dekat denganmu, keluargamu ?

Lain lagi dengan aku, Nuruddin Mahmud Zanki. Sejarah mencatatku sebagai Sang Penakluk kesombongan pasukan salib. Suatu kali seorang ulama tersohor Ibnu Katsir mengomentari diriku, katanya, ” Nuruddin itu kecanduan sholat malam, banyak berpuasa dan berjihad dengan akidah yang benar.” Kemenangan demi kemenangan aku raih bersama pasukanku. Bahkan pasukan musuh itu terlibat dalam sebuah perbincangan seru. Kata mereka, ” Nuruddin Mahmud Zanki menang bukan karena pasukannya yang banyak. Tetapi lebih karena dia mempunyai rahasia bersama Tuhan”. Aku tersenyum, mereka memang benar. Kemenangan yang kuraih adalah karena do’a dan sholat-sholat malamku yang penuh kekhusyu’an.

Tahukah kau dengan orang yang selalu setia mendampingiku ? Dialah Istriku tercinta, Khotun binti Atabik. Dia adalah istri shalehah di mataku, terlebih di mata Alloh. Malam-malam kami adalah malam penuh kemesraan dalam bingkai Tuhan. Gemerisik dedaunan dan desahan angin seakan menjadi pernak-pernik kami saat mendung di mata kami jatuh berderai dalam sujud kami yang panjang.

Kuceritakan padamu suatu hari ada kejadian yang membuat belahan jiwaku itu tampak murung. Kutanyakan padanya apa gerangan yang membuatnya resah. Ya Alloh, ternyata dia tertidur, tidak bangun pada malam itu, sehingga kehilangan kesempatan untuk beribadah. Astaghfirulloh, aku menyesal telah membuat dia kecewa. Segera setelah peristiwa itu kubayar saja penyesalanku dengan mengangkat seorang pegawai khusus untuknya. Pegawai itu kuperintahkan untuk menabuh genderang agar kami terbangun di sepertiga malamnya.

Wahai orang-orang yang terbuai,

Kau pasti mengenalku dalam kisah pembebasan Al Aqso, rumah Allah yang diberkati. Akulah pengukir tinta emas itu, seorang Panglima Perang, Sholahuddin Al-Ayyubi. Orang-orang yang hidup di zamanku mengenalku tak lebih dari seorang Panglima yang selalu menjaga sholat berjama’ah. Kesenanganku adalah mendengarkan bacaan Alqur’an yang indah dan syahdu. Malam-malamku adalah saat yang paling kutunggu. Saat-saat dimana aku bercengkerama dengan Tuhanku. Sedangkan siang hariku adalah perjuangan-perjuangan nyata, pengejawantahan cintaku pada-Nya.

Wahai orang-orang yang masih saja terlena,

Pernahkah kau mendengar kisah penaklukan Konstantinopel ? Akulah orang dibalik penaklukan itu, Sultan Muhammad Al Fatih. Aku sangat lihai dalam memimpin bala tentaraku. Namun tahukah kau bahwa sehari sebelum penaklukan itu, aku telah memerintahkan kepada pasukanku untuk berpuasa pada siang harinya. Dan saat malam tiba, kami laksanakan sholat malam dan munajat penuh harap akan pertolongan-
Nya. Jika Alloh memberikan kematian kepada kami pada siang hari disaat kami berjuang, maka kesyahidan itulah harapan kami terbesar. Biarlah siang hari kami berada di ujung kematian, namun sebelum itu, di ujung malamnya Alloh temukan kami berada dalam kehidupan. Kehidupan dengan menghidupi malam kami.

Wahai orang-orang yang gelap mata dan hatinya,

Pernahkah kau dengar kisah Penduduk Basrah yang kekeringan ? Mereka sangat merindukan air yang keluar dari celah-celah awan. Sebab terik matahari terasa sangat menyengat, padang pasir pun semakin kering dan tandus. Suatu hari mereka sepakat untuk mengadakan Sholat Istisqo yang langsung dipimpin oleh seorang ulama di masa itu. Ada wajah-wajah besar yang turut serta di sana, Malik bin Dinar, Atho’ As-Sulami, Tsabit Al-Bunani. Sholat dimulai, dua rakaat pun usai. Harapan terbesar mereka adalah hujan-hujan yang penuh berkah.

Namun waktu terus beranjak siang, matahari kian meninggi, tak ada tanda-tanda hujan akan turun. Mendung tak datang, langit membisu, tetap cerah dan biru. Dalam hati mereka bertanya-tanya, adakah dosa-dosa yang kami lakukan sehingga air hujan itu tertahan di langit ? Padahal kami semua adalah orang-orang terbaik di negeri ini ?

Sholat demi sholat Istisqo didirikan, namun hujan tak kunjung datang. Hingga suatu malam, Malik bin Dinar dan Tsabit Al Bunani terjaga di sebuah masjid. Saat malam itulah, aku, Maimun, seorang pelayan, berwajah kuyu, berkulit hitam dan berpakaian usang, datang ke masjid itu. Langkahku menuju mihrab, kuniatkan untuk sholat Istisqo sendirian, dua orang terpandang itu mengamati gerak gerikku.

Setelah sholat, dengan penuh kekhusyu’an kutengadahkan tanganku ke langit, seraya berdo’a :

“Tuhanku, betapa banyak hamba-hamba-Mu yang berkali-kali datang kepada-Mu memohon sesuatu yang sebenarnya tidak mengurangi sedikitpun kekuasaan-Mu. Apakah ini karena apa yang ada pada-Mu sudah habis ? Ataukah perbendaharaan kekuasaan-Mu telah hilang ? Tuhanku, aku bersumpah atas nama-Mu dengan kecintaan-Mu kepadaku agar Engkau berkenan memberi kami hujan secepatnya.”

Lalu apa gerangan yang terjadi ? Angin langsung datang bergemuruh dengan cepat, mendung tebal di atas langit. Langit seakan runtuh mendengar do’a seorang pelayan ini. Do’aku dikabulkan oleh Tuhan, hujan turun dengan derasnya, membasahi bumi yang tandus yang sudah lama merindukannya.

Malik bin Dinar dan Tsabit Al Bunani pun terheran-heran dan kau pasti juga heran bukan ? Aku, seorang budak miskin harta, yang hitam pekat, mungkin lebih pekat dari malam-malam yang kulalui. Hanya manusia biasa, tapi aku menjadi sangat luar biasa karena doaku yang makbul dan malam-malam yang kupenuhi dengan tangisan dan taqarrub pada-Nya.

Wahai orang-orang yang masih saja terpejam,

Penghujung malam adalah detik-detik termahal bagiku, Imam Nawawi. Suatu hari muridku menanyakan kepadaku, bagaimana aku bisa menciptakan berbagai karya yang banyak ? Kapan aku beristirahat, bagaimana aku mengatur tidurku ? Lalu kujelaskan padanya, “Jika aku mengantuk, maka aku hentikan sholatku dan aku bersandar pada buku-
bukuku sejenak. Selang beberapa waktu jika telah segar kembali, aku lanjutkan ibadahku.”

Aku tahu kau pasti berpikir bahwa hal ini sangat sulit dijangkau oleh akal sehatmu. Tapi lihatlah, aku telah melakukannya, dan sekarang kau bisa menikmati karya-karyaku.

Wahai orang-orang yang tergoda,

Begitu kuatkah syetan mengikat tengkuk lehermu saat kau tertidur pulas ? Ya, sangat kuat, tiga ikatan di tengkuk lehermu !! Dia lalu menepuk setiap ikatan itu sambil berkata, “Hai manusia, Engkau masih punya malam panjang, karena itu tidurlah !!”.

Hei, Sadarlah, sadarlah, jangan kau dengarkan dia, itu tipu muslihatnya ! Syetan itu berbohong kepadamu. Maka bangunlah, bangkitlah, kerahkan kekuatanmu untuk menangkal godaannya. Sebutlah nama Alloh, maka akan lepas ikatan yang pertama. Kemudian, berwudhulah, maka akan lepas ikatan yang kedua. Dan yang terakhir, sholatlah, sholat seperti kami, maka akan lepaslah semua ikatan-
ikatan itu.

Wahai orang-orang yang masih terlelap,

Masihkah kau menikmati malam-malammu dengan kepulasan ? Masihkah ? Adakah tergerak hatimu untuk bangkit, bersegera, mendekat kepada-
Nya, bercengkerama dengan-Nya, memohon keampunan-Nya, meski hanya 2 rakaat ? Tidakkah kau tahu, bahwa Alloh turun ke langit bumi pada 1/3 malam yang pertama telah berlalu. Tidakkah kau tahu, bahwa Dia berkata, “Akulah Raja, Akulah Raja, siapa yang memohon kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Kuberi, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku akan Ku ampuni. Dia terus berkata demikian, hingga fajar merekah.

Wahai orang-orang yang terbujuk rayu dunia,

Bagi kami, manusia-manusia malam, dunia ini sungguh tak ada artinya. Malamlah yang memberi kami kehidupan sesungguhnya. Sebab malam bagi kami adalah malam-malam yang penuh cinta, sarat makna. Masihkah kau terlelap ? Apakah kau menginginkan kehidupan sesungguhnya ? Maka ikutilah jejak kami, manusia-manusia malam. Kelak kau akan temukan cahaya di sana, di waktu sepertiga malam. Namun jika kau masih ingin terlelap, menikmati tidurmu di atas pembaringan yang empuk, bermesraan dengan bantal dan gulingmu, bergeliat manja di balik selimutmu yang demikian hangatnya, maka surat cinta kami ini sungguh tak berarti apa-apa bagimu.

Semoga Alloh mempertemukan kita di sana, di surga-Nya, mendapati dirimu dan diri kami dalam kamar-kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar. Semoga…

Wassalamu’alaykum warohmatulloohi wabarokaatuh,

(Manusia-Manusia Malam)

SURAT SAYANG DARI ALLAH

Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepada-KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin ......

Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja .......
AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa-KU, tetapi engkau terlalu sibuk..........

Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU Melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepada-KU tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru.

AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.
Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada-KU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya .......

Masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.
Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menontonTV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU..........

Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun nama-KU, kau sebut ...... Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu.

AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau syukur dari hatimu.

Keesokan harinya ...... engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberi sedikit waktu untuk menyapa-KU ........
Tapi yang KU tunggu ........ tak kunjung tiba ...... tak juga kau menyapaKU.

Subuh ........Dzuhur .......Ashyar ..........Magrib .........Isya dan Subuh kembali, kau masih mengacuhkan AKU .....tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepada-KU..........

Apa salah-KU padamu ...... wahai Ummat-KU?????Rizki yang KU limpahkan, kesehatan yang KU-berikan, harta yang KU-relakan,makanan yang KU-hidangkan, anak-anak yang KU-rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepada-KU ............!!!!!!!

Percayalah AKU selalu mengasihimu .....dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa-KU .....memohon perlindungan-KU .....bersujud menghadap-KU ......Yang selalu menyertaimu setiap saat ........

Note: apakah kita memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang - orang yang kita sayangi??? Untuk mengingatkan mereka bahwa segala apapun yang kita terima hingga saat ini, datangnya hanya dari ALLAH SWT...... semata.

KEKUATAN SEJATI

Carilah kekuatan di gelapnya malam, di sujud-sujud panjang, di syahdunya tilawah, di laparnya shaum. Sesungguhnya setiap hamba itu lemah dan hanya Alloh Ta'alaa Pemilik Kekuatan Sempurna"

"Sungguh unik pribadi orang beriman semua perkara yang ada padanya adalah baik. Jika bahagia dia bersyukur dan jika berduka dia bersabar dan itu baik baginya"

Empat Kunci kebahagiaan hidup :
1.Memelihara prasangka baik,
2.Menegakkan sholat malam,
3.Memperbanyak tilawah Al-Qur'an,
4.Ikhlas dan tawakal atas keputusan Alloh.

"Sepanjang hidup, kita selalu disibukkan dengan selalu menilik kekurangan, kelemahan bahkan keburukan orang lain namun pernahkah kita risau terhadap kekurangan, kelemahan, keburukan dan dosa-dosa kita"