Thursday, May 31, 2007

Iblis Datang dari Muka, Belakang, Kanan, dan Kiri


Di dalam Al Qur'an, akan kita dapati sebuah rekaman dialog antara Allah dengan iblis yang dihukum oleh Allah. Dalam dialog tersebut, iblis bersumpah, untuk selalu menyesatkan manusia. Hal tersebut terekam dalam surat Al A'raf ayat 16-17 berikut ini:
"Iblis menjawab: 'Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta'at).'" (QS. Al A'raf : 16-17)
Teman, dari ayat Al Quran di atas dijelaskan bahwa Iblis akan selalu menghalang-halangi kita dari jalan yang lurus. Caranya, dia akan mendatangi kita dari muka, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri kita. Lalu apa maksud dari keempat penjuru itu?
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan firman Allah SWT dalam surat Al-A'raf ayat 17 di atas adalah: "Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka": Iblis akan membuat manusia ragu akan permasalahan akhirat (Min baini Aidihim)
"dan dari belakang mereka": membuat mereka cinta kepada dunia (Wa Min Kholfihim)
"dari kanan": urusan-urusan agama akan dibuat tidak jelas (Wa 'An Aimaanihim)
"dan dari kiri mereka": dan manusia akan dibuat tertarik dan senang terhadap kemaksiatan (Wa 'An Syama'ilihim)
Lalu timbul pertanyaan di benak kita, mengapa iblis tidak mendatangi kita dari atas dan dari bawah kita?
Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah tafsir Al Qur'an berikut ini: Al-Fakhrur-Razy dalam tafsirnya berkata: "Diriwayatkan bahwa ketika Iblis mengatakan ucapannya tersebut, maka hati para malaikat menjadi kasihan terhadap manusia mereka berkata: "Wahai Tuhan kami, bagaimana mungkin manusia bisa melepaskan diri dari gangguan syaitan?" Maka Allah berfirman kepada mereka bahwa bagi manusia masih tersisa dua jalan, atas dan bawah, jika manusia mengangkat kedua tangannnya dalam do'a dengan penuh kerendahhatian atau bersujud dengan dahinya di atas tanah dengan penuh kekhusyu'an, Aku akan mengampuni dosa-dosa mereka" (At-Tafsir Al-Kabir V/215)
Dalam tafsir yang lain juga dikatakan bahwa Iblis tidak mendatangi kita dari atas, karena rahmat turun kepada manusia dari atas (Tafsir Ibnu katsir III/394-395)
Ikhwah fillah, iman adalah senjata kita. Berdoalah, mari sama-sama kita berlindung kepada Allah atas segala godaan syaithan yang terkutuk. (hdn) Sumber : www.hudzaifah.org
Oleh : Abu Haura - nurzaman_170479@yahoo.com

--khizr--

Ternyata


Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh pewawancara, lalu dia mendapatkan pekerjaan tersebut.
Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.
Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

Seorang anak berkata kepada ibunya: "Ibu hari ini sangat cantik. Ibu menjawab: "Mengapa? Anak menjawab: "Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.
Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah. Temannya berkata: "Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.
Petani menjawab: "Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.
Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: "Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya? Ada yang menjawab: "Cari mulai dari bagian tengah." Ada pula yang menjawab: "Cari di rerumputan yang cekung ke dalam." Dan ada yang menjawab: "Cari di rumput yang paling tinggi. Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: "Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana.
Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: "Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku." Katak di pinggir jalan menjawab: "Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah." Beberapa hari kemudian katak "sawah" menjenguk katak "pinggir jalan" dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.
Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: "Mengapa engkau begitu santai?" Dia menjawab sambil tertawa: "Karena barang bawaan saya sedikit."
Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja. *

sumber: http://www.seputarkita.com/lengkap.php?aid=78#judul

--khizr--

Tuesday, May 29, 2007

Nikmat Yang Diambil

Oleh: rifda (DSHnet)

Ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia lima tahun. Pada suatu sore, Anisa menemani Ibunya berbelanja di suatu supermarket. Ketika sedang menunggu giliran membayar, Anisa melihat sebentuk kalung mutiara mungil berwarna putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat cantik. Kalung itu nampak begitu indah, sehingga Anisa sangat ingin memilikinya.

Tapi... Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji : Tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli. Dan tadi Ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik.

Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya : "Ibu,bolehkah Anisa memiliki kalung ini ? Ibu boleh kembalikan kaos kaki yang tadi... " Sang Bunda segera mengambil kotak kalung dari tangan Anisa.Dibaliknya tertera harga Rp 15,000. Dilihatnya mata
Anisa yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas. Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tak mau bersikap tidak konsisten...

"Oke ... Anisa, kamu boleh memiliki kalung ini. Tapi kembalikan kaos kaki yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, Ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju ?" Anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke raknya."Terimakasih..., Ibu"

Anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya. Menurutnya, kalungitu membuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik Ibunya. Kalung itu tak pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur. Kalung itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab, kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat lehernya menjadi hijau...
Setiap malam sebelum tidur, Ayah Anisa akan membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita, Ayah bertanya "Anisa..., Anisa sayang ngga sama Ayah ?"
"Tentu dong... Ayah pasti tahu kalau Anisa sayang Ayah !"
"Kalau begitu, berikan kepada Ayah kalung mutiaramu..."
"Yah..., jangan dong Ayah ! Ayah boleh ambil "si Ratu" boneka kuda dari nenek... ! Itu kesayanganku juga"
"Ya sudahlah sayang,... ngga apa-apa !"
. Ayah mencium pipi Anisa sebelum keluar dari kamar Anisa.

Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, Ayah bertanya lagi, "Anisa..., Anisa sayang nggak sih, sama Ayah >?"
"Ayah, Ayah tahu bukan kalau Anisa sayang sekali pada Ayah ?".
"Kalau begitu, berikan pada Ayah kalung mutiaramu."
"Jangan Ayah... Tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie ini.. "
Kata Anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain.

Beberapa malam kemudian, ketika Ayah masuk kekamarnya, Anisa sedang duduk di atas tempat tidurnya. Ketika didekati, Anisa rupanya sedang menangis diam-diam. Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan.
Dari matanya,mengalir bulir-bulir air mata membasahi pipinya...
"Ada apa Anisa, kenapa Anisa ?"
Tanpa berucap sepatah pun, Anisa membuka tangan-nya. Di dalamnya melingkar cantik kalung mutiara kesayangannya " Kalau Ayah mau... ambillah kalung Anisa"

Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Anisa. Kalung itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk kalung mutiara putih... sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi Anisa...
"Anisa... ini untuk Anisa. Sama bukan ? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak akan membuat lehermu menjadi hijau"
Ya..., ternyata Ayah memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung mutiara imitasi Anisa.

Demikian pula halnya dengan Allah S.W.T. terkadang Dia meminta sesuatu dari kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang-kadang kita seperti atau bahkan lebih naif dari Anisa : Menggenggam erat sesuatu yang kita anggap amat berharga, dan oleh karenanya tidak ikhlas bila harus kehilangan...

Wednesday, May 23, 2007

Hadiah untuk yang Terkasih

Aneka kado ini tidak dijual di toko. Anda bisa menghadiahkannya setiap saat (tidak harus menunggu hari Anniversary), dan tak perlu membeli!
Meski begitu, delapan macam kado ini dapat menjadi hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang anda sayangi

1. KEHADIRAN
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir di hadapannya lewat surat, telepon, foto, email atau faks.
Namun dengan berada di sampingnya. Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran anda sebagai pembawa kebahagiaan.

2. MENDENGAR
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan.
Berikan kado ini untuk orang yang anda kasihi. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya. Ini juga memudahkan anda untuk bisa memberi tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.

3. D I A M
Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.

4. KEBEBASAN
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah, "Kau bebas berbuat semaumu?" Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan?

5. KEINDAHAN
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika anda mengkadokannya tiap hari! Selain keindahan penampilan pribadi, anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.

6. TANGGAPAN POSITIF
Tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi anda. Ingat-ingat pula, pernahkah anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf), adalah kado cinta yang sering terlupakan.

7. KESEDIAAN MENGALAH
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikurbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila anda memikirkan hal ini, berarti anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah". Okelah, anda suatu saat mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut? Kesediaan untuk mengalah sudah dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

8. SENYUMAN
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputus-asaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita.
Kapan terakhir kali kita menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi.

--khizr--

sumber:www.seputarkita.com

Tuesday, May 15, 2007

Kisah Rasulullah dan Seorang Badwi

PADA suatu masa, ketika Nabi Muhammad SAW sedang tawaf di Kaabah, baginda mendengar seseorang di hadapannya bertawaf sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”

Rasulullah SAW meniru zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!”

Orang itu berhenti di satu sudut Kaabah dan menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah yang berada di belakangnya menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!”

Orang ituberasa dirinya di perolok-olokkan, lalu menoleh ke belakang dan di lihatnya seorang lelaki yang sangat tampan dan gagah yang belum pernah di lihatnya.

Orang itu berkata, “Wahai orang tampan, apakah engkau sengaja mengejek-ngejekku, kerana aku ini orang badwi? Kalaulah bukan kerana ketampanan dan kegagahanmu akan ku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah SAW tersenyum lalu berkata: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?”

“Belum,” jawab orang itu.

“Jadi bagaimana kamu beriman kepadanya?” tanya Rasulullah SAW.

“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya walaupun saya belum pernah bertemu dengannya,” jawab orang Arab badwi itu.

Rasulullah SAW pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab, ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat.”

Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya lalu berkata, “Tuan ini Nabi Muhammad?” “Ya,” jawab Nabi SAW.

Dengan segera orang itu tunduk dan mencium kedua-dua kaki Rasulullah SAW.Melihat hal itu Rasulullah SAW menarik tubuh orang Arab badwi itu seraya berkata, “Wahai orang Arab, janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh seorang hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, Allah mengutus aku bukan untuk menjadi seorang yang takbur, yang minta dihormati atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya.”

Ketika itulah turun Malaikat Jibril untuk membawa berita dari langit, dia berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Katakan kepada orang Arab itu, agar tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahawa Allah akan menghisabnya di Hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil mahupun yang besar.”

Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Orang Arab itu pula berkata, “Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan denganNya.”

Orang Arab badwi berkata lagi, “Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran magfirahNya. Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luasnya pengampunanNya. Jika Dia memperhitungkan kebakhilan hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa dermawanNya.”

Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah SAW pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu sehingga air mata meleleh membasahi janggutnya.

Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Berhentilah engkau daripada menangis, sesungguhnya kerana tangisanmu , penjaga Arasy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ia bergoncang. Sekarang katakan kepada temanmu itu, bahawa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan menghitung kemaksiatannya. Allah sudah mengampunkan semua kesalahannya dan akan menjadi temanmu di surga nanti.”

Betapa sukanya orang Arab badwi itu, apabila mendengar berita itu dan menangis kerana tidak berdaya menahan rasa terharu.

Bila Manusia Jatuh Cinta




Apakah benar akan membuatnya lupa akan diri sendiri.? Mungkin saja, tapi hakikatnya saat manusia jatuh cinta, semakin ia ingat dengan cintanya. Semakin kuat ingatannya pada drinya sendiri.

Suatu ketika Hasan dan Husein melihat ibunya, Fatimah (semoga Allah senantiasa merahmati) sedang berdoa. lalu mereka mendengarkan doa yang dipanjatkan oleh ibunya. Fatimah menyebut banyak nama dalam doanya termasuk juga untuk saudara seimannya di banyak tempat, di doakannya semua dengan doa-doa yang penuh kebaikan. Namun mereka heran. Mengapa sang ibu tak menyebut dirinya sendiri. Ya, Fatimah mendoakan banyak orang namun tidak melupakan dirinya sendiri. Dan itu terjadi terus saat Fatimah berdoa.

Sahabat mungkin kita juga masih menemui orang-orang seperti Fatimah. Yang seringkali memanjatkan doa, dengan khusyuk dan menangis bahkan. Semua doanya berisi kebaikan. namun ternyata orang tersebut tak mendoakan dirinya sendiri. Lupakah dirinya? Atau bodohkah?

Saya yakin tidak, tapi saya yakin itu semua karena pemahaman yang amat sangat tentang arti cinta.

Ingatkah kejadian sahabat yang ditegur oleh Rosul ketika ditanya sebesar apa cintanya terhadap dirinya. Sahabat itu menjawab kalau dia mencintai Rosul sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, yang kemudian di tegur oleh rosul itu bukanlah cinta. Tapi cinta Rosul adalah saat Rosul lebih kita cintai daripada diri kita sendiri, itulah koreksinya. yang kemudian sahabat itu mengatakan hal tersebut.

Sahabat, pecinta senjati lebih cinta pada cintanya daripada dirinya sendiri. Dia lebih ingat cintanya daripada dirinya sendiri. Maka saat kita melihat ada orang yang dengan tulus pada kita mendoakan diri kita dengan banyak hal yang baik, namun dia sendiri tidak atau hanya sedikit doa untuk dirinya sendiri, percayalah cintanya lebih besar dari apa yang pernah kita kira.

Mengendaplah mendengar tangisan doa seorang ibu di tengah malam, maka Anda akan tahu betapa benar nyata cintanya.

Mengendaplah mendengar lantunan doa dari seorang ayah di tengah lelahnya bekerja. Maka Anda akan temui, betapa luas lautan cintanya.

Bukalah lembaran sejarah umat ini. Saat seorang pribadi agung menyebut “umatku,umatku,umatku” di akhir hayatnya, maka Anda akan yakini betapa besar dan kokoh cintanya pada umatnya.

Ya, bila manusia jatuh cinta.
Cintanya lah yang sering diingat,
Cintanyalah yang yang sering disebut,
Cintanyalah yang selalu menjadi harapannya,
Dan dia yakin semakin besar dia cinta,
Semakin besarpula cintanya membalas,
Semakin sering dia menyebut cintanya,
Semakin sering sang cinta menyebut namanya,
Semakin dia agungkan nama sang cinta,
Semakin diagungkan namanya oleh sang cinta,…
Pada siapapun,…
Ayah,ibu,suami,istri,anak,umat,orang yang Anda kasihi, Rosul atau Allah pencipta segala alam..
Hukum jatuh cinta tetap sama…

“Cinta sejati tak pernah bertepuk sebelah tangan”
“Ingatlah Aku, maka Aku pun akan ingat kepadamu.. “(QS Al Baqoroh:152)

Friday, May 11, 2007

Sedih-Susah-Bingung-Kesepian

- Ayah, aku sedang bersedih, bahkan aku dalam keadaan berkesusahan, sehingga aku merasakan kebingungan dan kesepian yang mendalam.
- Anaku, apa yang menyebabkan engkau demikian?
- Ayah, aku merasakan kesedihan-kesusahan-kebingungan dan kesepian yang tiada bersumber, mereka semua mendatangiku padahal aku tidak memiliki masalah untuk semua itu.
- Anaku, kemana kau obati semua itu?
- Ayah, sudah banyak orang yang kudatangi bahkan puluhan dokter dan tabib aku mintakan nasehatnya, tapi semua itu tidak menyelesaikan masalahku.
- Anaku, untuk semua masalahmu itu, manusia tidak akan sanggup menyelesaikannya, engkau menyandarkan permasalahanmu kepada manusia, walau pun memang akan mengurangi rasa penderitaanmu.
- Anaku, ketika kesedihan-kesusahan-kebingungan dan kesepian mendatangimu, hatimu telah kosong. Ibarat jasad membutuhkan makanan, sementara hatimu membutuhkan ilmu.
- Anaku, tiada obat penawar yang dapat menyembuhkan penyakitmu itu, kecuali satu dialah ALLAH swt. Isilah hatimu dengan Asma-Nya, sesungguhnya semua penyakit mu itu bersumber karena kekosongan hatimu dalam mengingat-Nya. Sehingga setan datang kedalam hatimu dan membisikan berbagai penyakit kedalam hatimu hingga engkau merasakan semua itu.
- Anaku, banyak orang merasakan kesedihan-kesusahan-kebingungan dan kesepian, bahkan membunuh dirinya sendiri, karena tidak bersandar kepada ALLAH swt. Padahal mereka tidak sendirian di dunia ini, banyak orang-orang disekelilingnya tapi penyakit itu tetap datang. Jika hal demikian telah datang maka seru lah ALLAH swt, karena engkau tidak sendiri di dunia ini. Jika semua masalah yang ringan atau yang berat tidak dapat kau selesaikan, maka hanya Dia-lah ALLAH yang dapat menyelesaikan. Semua perkara amatlah mudah disisi ALLAH.
- Anaku, seberapa berat pun permasalahanmu hingga engkau tidak bisa berbuat apa-apa atau menghadapi jalan yang buntu. Maka perkara itu amatlah mudah bagi ALLAH. Untuk ukuran manusia terasa berat, tapi untuk ALLAH itu adalah perkara mudah, bukankah semua itu telah ALLAH atur segalanya.
- Anaku, jangan kau biarkan hatimu kosong hingga setan menempatinya. Isilah hatimu dari kekosongan itu, serulah DIA-Allah setiap saat.
- Anaku, ingatlah ....hanya dengan mengingat ALLAH hati menjadi tenteram (Q.S.Ar-Rad:38).
Wallahu'alam Bishawab

Wednesday, May 2, 2007

Berhati-hatilah akan Tipu Daya Setan

Saat kau menunda sebuah kebaikan, maka saat itu pula, kau terjebak dalam tipu daya setan...dan engkau akan terlena dalam kelalaian yang ia ciptakan

Sandiwara yang diperankan oleh setan, senantiasa tak kita sadari. Saat kita bertekad untuk berubah menjadi lebih baik, setan takkan membiarkan niat itu terpenuhi begitu saja. Dia akan senantiasa berusaha memalingkan diri kita dari niat baik tersebut. Ibnul Qoyyim berkata: "Semangat setan menggagalkan niat baik seorang manusia lebih besar daripada niat orang tersebut ketika akan melakukan niat baik."

Tipu daya setan itu akan merintangi setiap perbuatan atau bahkan niat baik seorang hamba. Dan agar tipu daya tersebut tidak nampak, ia menggunakan cara seolah-olah hal itu adalah kasih sayang, padahal ia adalah racun. Ia akan mencari alasan agar manusia tidak melangkah untuk merubah diri menjadi lebih baik, dia mencari dari sisi harapan baik, dari masa sulit yang sedang dihadapi, atau dari sisi manapun yang tidak akan terlepas dari kehidupan seorang manusia. Karena itu ketika seseorang akan melangkah menuju kebaikan, ia dengan percaya diri datang, lalu berkata:"Sebenarnya tekad yang kamu miliki untuk menempuh kebaikan, mencari petunjuk Allah swt adalah sebuah rencana yang baik, dan mulia yang perlu diberi perhatian. Tapi kamu melupakan satu rintangan kecil yang dapat menggagalkanmu. Seandainya kamu bersabar sebentar saja dengan menunggu waktu yang tepat, maka kamu dapat mewujudkan semua kebaikan dunia dan akhirat yang kamu inginkan."

Demikianlah, sehingga kau seseorang menunda-nunda kesempatan untuk menjadi lebih baik tanpa kau sadari...


Dikutip dari Siapa yang Menghalangimu Mendapatkan Hidayah by Abdullah bin Abdul Aziz Al-Aidan. Penerbit: Zikrul

--Khizr--

Janganlah Engkau Mengangkat Kepalamu

Janganlah engkau mengangkat kepalamu, wahai manusia. Sungguh tak pantas bagimu untuk menyombongkan. Ingatlah, kesombongan adalah selendang Sang Maha Pemilik Kerajaan, yang Ia tak suka jika ada manusia mengenakan selendangNya itu. Bukankah Iblis diusir dan dilaknat Allah yang karena kesombongannya, ia enggan bersujud pada Adam as, meskipun itu adalah perintah Allah

Janganlah engkau merasa jadi yang terkuat, karena sesungguhnya engkau tak mampu berbuat apa-apa. Engkau hanyalah seorang manusia yang akan selalu membutuhkan Allah, karena engkau takkan pernah mampu, bahkan hanya untuk mengedipkan mata, tanpa kuasaNya.

Jangan pernah merasa engkau "paling", karena hanya diserang oleh virus, atau bakteri saja, makhluk kecil yang bahkan tak terlihat oleh mata telanjang, engkau tak mampu berbuat apa-apa...engkau hanya akan berbaring tak berdaya setelah serangannya...

Saat kesombongan mengahampiri jiwamu, ingatlah wahai manusia, masih banyak makhluk yang lebih kuat darimu, sekalipun ia hanyalah sebuah virus...

Jangan pernah meremehkan siapapun, atau apapun, karena engkau takkan bisa hidup tanpa mereka. Engkau mungkin tak sadar, mereka berperan penting atas perkembangan dunia yang kau diami saat ini...Virus, nyamuk, dan makhluk kecil lainnya yang keberadaannya terkadang kau anggap sebagai pembawa petaka... Karena kau harus ingat pula, bahwa tak satupun di dunia ini yang Allah ciptakan secara main-main atau sia-sia...

Jangan pernah kau anggap keberadaan mereka sia-sia, dan jangan pernah kau melupakan jasa makhluk lain yang sering kau rasakan, namun jarang sekali kau syukuri...

Tanpa mereka, kau tak dapat mengangkut barang-barangmu yang tak sanggup kau pikul. Tanpa mereka, kau takkan mendapatkan tubuh yang sehat. Tanpa mereka, kau tak akan mendapatkan indahnya dunia...


Masih banyak hewan yang tak kau ketahui manfaatnya secara langsung, namun bersimbiosis baik dengan alam. Masih banyak tumbuhan yang kau sakiti tanpa alasan, padahal mereka adalah penopang kehidupanmu...

Dan masih banyak nikmat Allah lainnya yang masih kau abaikan untuk kau syukuri...

Maka dari itu, yang tidak membutuhkanmu sedikitpun.

Tapi angkatlah kepalamu, untuk menikmati ciptaan Allah, lalu ucapkanlah "..Robbanaa maa kholaqta haadzaa baathilaa, subhaanaka faqinaa 'adzaabannaar.." wahai Robb kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka jauhkanlah kami dari adzab neraka...


--Khizr--

Berikan Aku Sayap

Sayap itu membawaku terbang tinggi...

Wahai Allah, anugerahkanlah sayap-sayap itu padaku...sayap-sayap yang bisa membawaku terbang untuk menemuiMu...

Wahai Allah, anugerahkanlah sayap-sayap itu padaku, yang mengantarkanku pada kerinduan padaMu

Wahai Dzat yang Maha Agung, anugerahkanlah sayap-sayap itu padaku, sayap-sayap yang dapat membawaku pada kerajaanMu

Anugerahkanlah sayap-sayap ma'rifah kepadaMu, yang akan membawaku pada kebahagiaan abadi disana...


--Khizr--